Tugas Mandiri 1
Sebelum perkuliahan pertama, saya memandang kafe sebagai tempat santai yang nyaman, teknologi hanya dianggap sebagai penunjang—mesin kopi untuk rasa yang konsisten, AC untuk kenyamanan, dan aplikasi online untuk kemudahan. Saya jarang memikirkan dampak lingkungannya.
Setelah perkuliahan, perspektif saya berubah. Saya sadar bahwa setiap gelas plastik, setiap kilowatt listrik untuk mesin espresso, dan setiap pendingin ruangan meninggalkan jejak lingkungan. Hubungan manusia, teknologi, dan alam ternyata sangat erat. Teknologi membuat pekerjaan barista lebih cepat dan pelanggan lebih puas, tetapi alam menanggung dampak berupa limbah dan emisi.
Refleksi ini membuat saya melihat kafe bukan hanya tempat nongkrong, melainkan sistem industri kecil yang harus belajar beradaptasi dengan prinsip keberlanjutan: mengurangi plastik, mengelola limbah organik, dan hemat energi. Dengan begitu, kafe bisa tetap menjadi ruang sosial yang menyenangkan tanpa mengorbankan lingkungan.
Komentar
Posting Komentar