Postingan

Tugas Mandiri 04

RINGKASAN KRITIS IMPLEMENTASI CIRCULAR ECONOMY A. Identifikasi Sumber  Judul Artikel: Circular Economy Strategies for Sustainable Textile Production: A Case Study of H&M Group Penulis: Niero, M., & Hauschild, M. Z. Tahun Publikasi: 2021 Sumber: Journal of Cleaner Production, Vol. 329, 129774. Penerbit: Elsevier (Scopus-indexed) B. Ringkasan Eksekutif  Artikel ini membahas penerapan prinsip circular economy dalam industri tekstil, dengan fokus pada strategi keberlanjutan H&M Group sebagai salah satu produsen pakaian global terbesar. Latar belakang studi ini berangkat dari permasalahan limbah tekstil yang terus meningkat akibat model produksi fast fashion yang bersifat linear (“take–make–dispose”). Tujuannya adalah mengevaluasi sejauh mana inisiatif H&M dalam mendesain produk, pengelolaan limbah, dan rantai pasok mencerminkan prinsip ekonomi sirkular. Metodologi yang digunakan adalah analisis life cycle assessment (LCA) dan wawancara dengan pemangku kep...

Tugas Terstruktur 03

Bagaimana Ekologi Industri Berbeda dari Ekologi Konvensional dalam Menjawab Tantangan Lingkungan Industri? Pendahuluan Perkembangan industri modern telah memberikan kemajuan ekonomi yang signifikan, namun di sisi lain juga menimbulkan dampak lingkungan yang serius—mulai dari pencemaran udara, air, hingga penumpukan limbah padat dan emisi karbon. Dalam konteks ini, konsep ekologi memainkan peran penting untuk memahami hubungan antara aktivitas manusia dan lingkungan. Secara tradisional, ekologi konvensional berfokus pada studi ekosistem alami dan keseimbangan antarorganisme di alam. Namun, ketika dihadapkan pada tantangan kompleks dunia industri, pendekatan konvensional sering kali tidak cukup untuk memberikan solusi yang aplikatif. Maka, lahirlah konsep ekologi industri (industrial ecology) —sebuah pendekatan yang mengintegrasikan prinsip-prinsip ekologis ke dalam sistem produksi dan konsumsi manusia (Graedel & Allenby, 2010). Ekologi industri tidak hanya mempelajari interaks...

Tugas Mandiri 03

  JURNAL REFLEKTIF: Ekologi Industri dan Rekayasa Berkelanjutan 1. Identitas Video Judul: Kalundborg Symbiosis – The World’s First Industrial Symbiosis Sumber/Platform: YouTube – Kalundborg Symbiosis Official Durasi: ±5 menit 30 detik Pembicara/Organisasi Pengunggah: Kalundborg Symbiosis, Denmark 2. Ringkasan Singkat  Video ini memperkenalkan konsep industrial symbiosis yang pertama kali diterapkan di Kalundborg, Denmark. Proyek ini menunjukkan bagaimana berbagai perusahaan yang awalnya beroperasi secara terpisah mulai berkolaborasi untuk memanfaatkan limbah satu sama lain sebagai sumber daya. Misalnya, uap panas hasil pembangkit listrik digunakan oleh pabrik farmasi dan perusahaan makanan, sementara air limbah yang sudah diolah disalurkan kembali untuk keperluan industri lain. Sistem ini melibatkan sektor energi, manufaktur, dan pengolahan air dalam satu jaringan yang saling bergantung. Hasilnya, tidak hanya limbah dan emisi karbon yang berkurang, tetapi jug...

Tugas Mandiri 02

  “Sejauh Mana Gaya Hidup Saya Mencerminkan Prinsip Keberlanjutan?” Ketika memikirkan konsep keberlanjutan, saya menyadari bahwa gaya hidup saya masih berada di tahap belajar menuju arah yang lebih ramah lingkungan. Dalam hal konsumsi, saya mulai berusaha membeli barang sesuai kebutuhan, bukan keinginan semata. Misalnya, saya menghindari pembelian impulsif secara online dan lebih memilih produk lokal seperti sayur dari pasar tradisional dibandingkan produk impor di supermarket. Namun, saya masih sering tergoda membeli makanan dalam kemasan sekali pakai karena alasan praktis, sesuatu yang ingin saya perbaiki dengan membawa wadah sendiri atau memilih tempat makan yang menggunakan kemasan ramah lingkungan. Pada aspek transportasi, saya sebagian besar masih menggunakan sepeda motor untuk ke kampus dan beraktivitas. Meskipun efisien, saya sadar bahwa penggunaan bahan bakar fosil berkontribusi terhadap emisi karbon. Beberapa kali saya mencoba berjalan kaki atau menggunakan transporta...

Jurnal 1

Berikut adalah 5 poin penting dari jurnal Smart manufacturing as a strategic tool to mitigate sustainable manufacturing challenges: a case approach:  Identifikasi dan Peringkat Tantangan Utama untuk Sustainable Manufacturing Jurnal ini menyebut bahwa di antara berbagai tantangan penerapan sustainable manufacturing (SM), aspek pemerintah (governmental) menjadi yang paling dominan. Tantangan dengan bobot tertinggi adalah kurangnya dukungan dari pemerintah dalam bentuk regulasi dan kebijakan serta ketidakhadiran subsidi atau insentif.  Tantangan Teknologi dan Organisasi juga Signifikan Setelah aspek pemerintah, tantangan-tantangan dari sisi teknologi (misalnya kurangnya teknologi ICT/IoT untuk mendukung SM) dan dari sisi organisasi (misalnya infrastruktur yang lemah, ketidakpastian terhadap pengembalian investasi) muncul sebagai hambatan yang cukup besar.  Metode Penilaian dengan BWM dan WASPAS : Untuk menilai dan memeringkat tantangan, peneliti menggunakan dua metode mult...

Tugas Mandiri 1

Sebelum perkuliahan pertama, saya memandang kafe sebagai tempat santai yang nyaman, teknologi hanya dianggap sebagai penunjang—mesin kopi untuk rasa yang konsisten, AC untuk kenyamanan, dan aplikasi online untuk kemudahan. Saya jarang memikirkan dampak lingkungannya. Setelah perkuliahan, perspektif saya berubah. Saya sadar bahwa setiap gelas plastik, setiap kilowatt listrik untuk mesin espresso, dan setiap pendingin ruangan meninggalkan jejak lingkungan. Hubungan manusia, teknologi, dan alam ternyata sangat erat. Teknologi membuat pekerjaan barista lebih cepat dan pelanggan lebih puas, tetapi alam menanggung dampak berupa limbah dan emisi. Refleksi ini membuat saya melihat kafe bukan hanya tempat nongkrong, melainkan sistem industri kecil yang harus belajar beradaptasi dengan prinsip keberlanjutan: mengurangi plastik, mengelola limbah organik, dan hemat energi. Dengan begitu, kafe bisa tetap menjadi ruang sosial yang menyenangkan tanpa mengorbankan lingkungan.

Artikel dan Mindmap 1 Muhammad Rayhan Ibrahimovich

Gambar
  Abstrak Profesi insinyur industri sering dipersepsikan sebatas optimalisasi proses produksi, efisiensi sistem, dan peningkatan produktivitas. Namun, pada era krisis lingkungan global, peran insinyur industri mengalami pergeseran signifikan: tidak hanya sebagai penggerak efisiensi ekonomi, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam pengelolaan lingkungan. Artikel ini membahas bagaimana paradigma baru dalam profesi insinyur industri menempatkan keberlanjutan sebagai landasan kerja. Melalui analisis permasalahan lingkungan yang dihadapi industri, pembahasan akan diarahkan pada strategi green manufacturing, circular economy, eco-efficiency, hingga penerapan teknologi digital. Dengan demikian, insinyur industri berperan sebagai perancang sistem yang tidak hanya efektif secara ekonomi, tetapi juga etis secara ekologis. Kata Kunci Insinyur industri, keberlanjutan, green manufacturing, agen perubahan, lingkungan Pendahuluan Industri adalah tulang punggung pembangunan ekonomi. Namun, di...